Apakah website dibutuhkan di zaman media sosial sekarang ini?

Iya, itu pertanyaan yang akan saya bahas di artikel ini. Saya masih ingat pertama kali membuat website pada tahun 2009, waktu itu usia facebook baru 5 tahun, youtube baru 4 tahun dan twitter 3 tahun. Belum ada instagram yang lahir 2010, apalagi tiktok yang baru ada di tahun 2017 kemaren.

Di masa itu, adalah zaman internet mulai menyebar ke seluruh Indonesia, dan penggunaanya pun masih memakai komputer dan laptop. Mereka mencari dan mendapatkan informasi melalui website yang ada di internet. Banyak perusahaan yang membuat website untuk bisnisnya, banyak pengusaha dan pedagang yang membuat website toko online untuk menjual dagangannya. Sekolah dan lembaga pendidikan pun tidak ketinggalan membuat website sebagai media informasi untuk meluaskan jangkauannya. Sampai pembuatan website pribadi atau yang lebih populer dengan istilah blog/blogger pun mulai menjamur.

Intinya ketika itu, kalau ingin eksis di dunia maya, jika ingin menjanggkau orang lain tanpa batas teritorial, ya harus punya website. Hal ini berimbas pada larisnya jasa pembuatan website, saya pun merasakan itu, pernah dapat sekali job langsung 50 website dengan nilai puluhan juta rupiah.

Tetapi perkembangan tekonologi begitu cepat, seiring dengan banyaknya pengguna smartphone dan perkembangan media sosial, orang lebih mudah berinteraksi lewat aplikasi media sosial, Ketika semua orang berkumpul di media sosial maka apapun bisa dilakukan, termasuk untuk bisnis, jual beli, cari jodoh, dan lain sebagainya. Hal ini membuat pergeseran sarana online dari website ke media sosial. Dengan memiliki akun media sosial, seseorang bisa eksis di dunia online, menyampaikan pendapat, menawarkan barang dan jasa, berbisnis, bahkan menjual diri.

Di sisi lain, bermunculnya marketplace yang mempertemukan penjual dan pembeli, seperti tokopedia, bukalapak, shopee, lazada, dan lain sebagainya menjadikan website toko online pribadi secara perlahan tersingkir, karna orang akan lebih percaya jual beli di marketplace, belum lagi ada promo, diskon, gratis ongkir, dll.

Jadi seolah-olah website tidak dibutuhkan lagi, karna jika ingin jualan online bisa di marketplace. Jika ingin menampilkan profil juga bisa di media sosial. Jika ingin menampilkan video bisa di youtube, instagram, tiktok dll.

Apakah website dibutuhkan di zaman media sosial?

Di sini saya mulai meyakinkan anda bahwa media sosial tidak bisa menggantikan seutuhnya fungsi dan peran website. Tentu saja ini juga tergantung jenis dan tujuan anda memiliki website. Bagi sebagian orang, mungkin cukup hanya memiliki akun media sosial, tetapi bagi sebagian yang lain masih membutuhkan website di samping akun media sosial.

5 alasan mengapa website masih dibutuhkan

Di bawah ini beberapa alasan kenapa website masih dibutuhkan bersamaan dengan media sosial.

Website sebagai kantor virtual pusat

Sebagai kantor virtual utama anda di dunia maya, website bisa menampilkan semua informasi yang diperlukan dengan struktur, fitur, dan desain yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan bisnis anda. Website membuat bisnis anda terlihat reputable, kredibel, transparan, dan karenanya akan lebih mudah dipercaya. Website juga bisa menjadi pusat semua aktivitas bisnis anda di ruang digital. Sedangkan media sosial menghubungkan website ke teman dan folower anda, mengalirkan kunjungan ke sana.

Website milik anda sepenuhnya

Sebenarnya media sosial juga termasuk salah satu jenis website komunitas, dimana semua anggotanya tunduk dan patuh terhadap aturan yang berlaku di situs komunitas tersebut.

Dengan kata lain, anda hanya numpang di sana, anda terbatas membuat konten hanya yang boleh dan yang fiturnya mendukung. Sedangkan dengan website, anda bebas membuat konten apa saja sesuai dengan tujuan bisnisnya, dengan fitur dan desain apapun yang anda inginkan.

Selain itu, tidak seperti di media sosial, pengunjung website memfokuskan semua perhatian mereka pada yang anda tawarkan ketika mereka berada di website anda.

Google lebih menyukai dan meng-index halaman website

Menurut laporan We Are Social, google merupakan mesin pencari atau search engine terpopuler. Per tahun 2023, pangsa pasar mesin pencari google mencapai 92,21%. Artinya sampai hari ini, masih banyak orang yang mencari informasi lewat google, bahkan semakin banyak dari tahun ke tahun.

Apa yang didapat ketika seseorang mencari informasi di google? Tentu saja daftar halaman website (yang berisi informasi tersebut), bukan akun media sosial, karna google tidak mencarinya secara mendalam di situs media sosial.

Jadi ketika mereka mencari solusi atas suatu masalah dengan menggunakan kata kunci atau frasa, postingan media sosial tidak akan muncul di hasil pencarian google. Akun media sosial mungkin akan muncul jika yang dicari adalah variasi nama seseorang dan nama media sosialnya.

Sistem penunjang bisnis

Ada banyak fitur website yang tidak terdapat di media sosial, misalnya jika anda ingin membuat sales page untuk menawarkan produk anda, yang di situ ada fitur seperti sistem afiliasi, atau mungkin anda ingin membuat katalog produk yang lebih menarik pembeli. Dengan kata lain, ada banyak aspek yang tidak bisa dilakukan di media sosial tetapi bisa dilakukan oleh website.

Membranding bisnis anda

Website adalah bagaimana anda tampil di dunia maya, tampilan anda ini unik dan khas, mulai dari desain, konten, sampai detailnya yang akan menunjukan apa, bagaimana dan siapa anda. Jadi website branding ini melibatkan pembuatan setiap aspek website yang secara konsisten dengan kepribadian bisnis anda, dari logo, gambar, layout, hingga postingan blog anda.

Kesimpulan

Media sosial meluaskan jangkauan dan trafik ke website anda, bukan untuk menggantikannya.

Pemasaran bisnis bisa dikatakan sesuatu yang banyak menyita energi dan biaya. Bagaimana fokus ke tujuan bisnis, berapa banyak konten yang harus dibuat, dan bagaimana mengukur dampaknya. Media sosial sangat membantu pemasaran bisnis anda, itu memang penting. Tetapi bukan berarti menggantikan website sebagai kantor virtual pusat anda. Jika diibaratkan website sebagai sebuah pesan, maka media sosial adalah cara untuk memperkuat pesan tersebut dan memastikan bahwa lebih banyak orang yang akan mengetahuinya.