Ini hanya sekedar bagi pengalaman saja dari pada bingung mau nulis apa 🙂

Jadi ceritanya saya itu sebenarnya tidak mau bikin kartu kredit kalau tidak terpaksa. Pokoknya yang berhubungan dengan hutang itu sebisa mungkin saya jauhi, kecuali terpaksa ya hehe. Mungkin karna sugesti awal tidak berfikir positif pada si kartu, mungkin juga ada penolakan dalam alam bawah sadar, maka pengalaman yang cukup buruk menimpa saya.

Waktu itu teman saya bertamu ke rumah, singkat cerita dia merekomendasikan saya untuk bikin kartu kredit cimb niaga syariah. Dalam kondisi sadar bahwa saya terpaksa butuh kartu kredit agar tetap bisa menggunakan paypal dan memudahkan transaksi online luar negeri mengingat saya seorang freelancer. Saya pun akhirnya menghubungi cabang terdekat di kota saya, beberapa hari kemudian marketingnya datang untuk menindaklanjuti rencana pembuatan kartu kredit saya.

Sekitar dua minggu saya menunggu tidak ada kartu datang, menjelang satu bulan ada notifikasi sms ke nomor saya yang saya daftarkan waktu apply kartu kredit. Isinya mencengangkan, kurang lebih mengatakan bahwa kartu kredit sudah diterima oleh Yanto. Padahal nama saya bukan yanto, saya tanya semua tetangga yang namanya yanto mereka juga mengaku tidak menerimanya.

Akhirnya saya hubungi nomor call center, sesuai sms yang saya terima menurut mba CS nya status kartu kredit sudah diterima oleh yanto. Yanto siapa ya, kok ngawur. Selantunya saya disuruh buat laporan kegagalan pengiriman kartu kredit dan dijadwalkan untuk pengiriman ulang.

Nah, pengiriman yang kedua ini bikin saya pontang-panting. Bagaimana tidak, sekitar 3 minggu setelahnya, saya dapat sms yang isinya sungguh membagongkan, tertulis bahwa status kartu saya sudah detirima oleh yang bersangkutan berarti saya sendiri, padahal saya tidak menerimanya sama sekali, saya tanya istri dan keluarga juga tidak ada yang menerimanya. Kemudian beberapa jam sms datang lagi memberitahukan bahwa kartu saya sudah berhasil diaktifkan dan siap digunakan.

Saya jadi berfikir jangan-jangan ini ada mafianya. Coba anda bayangkan, saat itu hari sabtu komplain ke bank cabang terdekat juga pasti tutup. Mau telp call center ga ada pulsa, nah pontang-pantingnya di sini, saya harus ke konter hp, beli pulsa ga cukup sedikit karna biasanya lama dialihkan operator dan antri mba CS pulsa tetap berjalan. Ya walaupun alhamdulillah kartu baru yang belum saya sentuh itu berhasil diblokir.

Setelah saya minta penjelasan ke bank cabang, ternyata untuk pengiriman kartu kredit pakai jasa kurir khusus yang sudah bekerja sama dengan pihak bank. Nah, kesalahan di kurir yang tidak bertanggung jawab memang kadang terjadi, ada yang malas nyari alamat kalau di pelosok, kebetulan alamat saya memang di desa kecil pinggiran kota. Faktor lain mungkin ada mafianya yang saya senditi tidak tahu soal itu tapi patut dipertanyakan.

Jadi saya minta solusi agar kartu dikirim ulang tetapi HARUS dengan kurir JNE. Lalu mba CS yang cantik dan ramah di kantor menyuruh saya langsung telepon ke call center pusat menggunakan telepon kantor bank cabang tersebut dan itu gratis tanpa biaya sedikitpun walaupun lama karna saya ngeyel agar harus pakai kurir JNE, kalau tidak bisa mending dibatalkan saja kartunya.

Nah, baru setelah pengiriman yang ketiga kalinya, kartu berhasil mendarat ke rumah saya di anter oleh abang kurir JNE.

Kesimpulan apa yang bisa pembaca dapatkan dari pengalaman saya ini? Ya mungkin kalau ada yang punya kasus sama seperti saya, kartu tidak sampai ke alamat rumah, minta pakai kurir ekspedisi saja bukan kurir bank.